History of Baby Benz (End): Next Chapter for Diesel Engine
Untuk merajai kelas kompak, Mercedes-Benz terus mengembangkan mesin diesel dengan performa yang sporti. Hingga akhirnya di September 1987, berbarengan dengan perhelatan Frankfurt International Motor Show, pabrikan bentukan Gottlieb Daimler dan Carl Benz tersebut mempresentasikan 190 D 2.5 Turbo. Varian yang mengusung mesin lima-silinder turbodiesel bertenaga 90 kW tersebut dilengkapi dengan compression-ignition unit yang kinerjanya telah terbukti pada mesin naturally aspirated. Penggunaan exhaust-gas turbocharger mendongkrak daya model ini hingga 24 kW. Tak heran jika Mercedes-Benz 190 D 2.5 Turbo mampu menembus kecepatan puncak hingga 192 km/jam dan berlari dari 0 – 100 km/jam hanya dalam waktu 11.5 detik.
Model ini juga diekspor ke Negara Paman Sam di tahun 1986 dengan ciri 6 lounvers di fender depan kanan, antara direction indicator dan wheel cut-out. Kendati tidak berbeda jauh dengan versi yang dijual di benua Eropa, namun fitur tersebut akan memasok jumlah udara yang dibutuhkan oleh turbocharger dengan sempurna. Perbedaan lain yang bisa Anda temukan antara versi mesin diesel dengan mesin naturally aspirated adalah lewat penggunaan twin-pipe rear silencer.
Unit W 201 ke satu juta bergulir dari jalur perakitan di Bremenin pada Maret 1988. Sekarang, kelas kompak telah menempatkan dirinya sebagai model ketiga seri utama Mercedes-Benz. Pada tahun yang sama Mercedes-Benz juga melakukan revisi untuk model 190 yang dihadirkan pada ajang Paris Motor Show 1998, enam tahun setelah model pertama 190 hadir. Fokus utamanya adalah restyling pada tubuh dan tampilan baru di ruang kabin. Fitur yang paling mencolok dari model baru ini adalah diterapkannya protective side strip yang terintegrasi dengan side skirt paneling, hampir mirip dengan yang ada di seri 124.
Spoiler depan dan belakang yang menjulur ke bawah dikombinasikan dengan desain bumper yang lebih besar dengan beberapa elemen baru untuk menyerap peningkatan energi saat terjadi tubrukan. Apron depan baru yang diadopsi dari 190 E 2.6, sekarang juga digunakan di semua model untuk meningkatkan nilai aerodinamika. Tujuan dari spoiler baru di belakang adalah untuk mengoptimalkan aliran udara. Desain baru yang diterapkan pada interior model ini membuat kabin lebih luas dan lebih nyaman baik untuk pengemudi maupun penumpang. Pasalnya, leg room dan headroom di kursi depan dan belakang juga kian lega.
Bersamaan dengan revisi tersebut, Mercedes-Benz juga mengenalkan model baru untuk kelas kompak: 190 E 2,5-16, yang hadir untuk menggantikan mesin 16-katup pertama di unit 2.3 liter yang telah melanglang buana selama empat tahun. Penghasil daya yang dilengkapi dengan catalytic converter tersebut menggelontorkan tenaga sebesar 143 kW atau lebih besar 18 kW dibanding pendahulunya. Tampilan dari model ini mirip dengan model yang sempat mencetak rekor jarak jauh di Nardo, dengan piliuhan dua warna baru, Blue Black dan Smoke Silver yang dipadukan dengan finishing tambahan Almandine Red dan Astral Silver.
190 E 2.5-16 juga memulai karir barunya sebagai pacuan balap di Grup A pada Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) dengan menggunakan Mercedes-Benz 190 E 2.5-16 Evolution yang mengusung mesin M 102 E 25/2 yang dimodifikasi sesuai dengan peruntukannya di sirkuit. Hasil pengembangan tahap berikutnya adalah hadirnya Mercedes-Benz 190 E 2.5-16 Evolution II setahun kemudian. Sedangkan untuk versi produksi masalnya dikenalkan pada ajang Geneva Motor Show.
Mercedes-Benz mulai menjejali semua model dengan mesin baru yang mampu mereduksi emisi gas buang hingga 40% di tahun 1989. Tujuannya adalah agar sesuai dengan batas emisi yang ditentukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Sistem prechamber combustionnya di desain ulang dan dilengkapi dengan oblique fuel injection untuk pembakaran yang lebih efisien. Injection pump pada semua mesin diesel naturally aspirated juga disematkan altitude correction unit (vacuum cell) untuk merendahkan emisi selama berkendara di dataran tinggi.
Sistem kontrol emisi canggih yang dikenalkan di tahun 1990 mampu mereduksi polutan-polutan hasil pembakaran di kompartemen mesin berkat oxidation catalyst yang dibangun oleh Mercedes-Benz untuk mesin diesel dan dikombinasikan dengan exhaust gas recirculation system. Sistem yang diyakini sangat efisien ini tersedia sebagai perangkat tambahan pada Oktober 1990, khususnya untuk mesin diesel naturally aspirated dan baru hadir enam bulan kemudian di mesin turbocharger.
Sementara paket baru untuk model 190, Sportline, mulai meramaikan pasar pada Juni 1989. Paket ini tersedia untuk semua model dan memiliki fitur suspensi yang lebih rendah 21 mm, per dan peredam kejut baru, velg alloy berukuran 7J x 15 yang dibalut dengan ban 205/55 R15 dan jok sporti mirip dengan yang dijumpai di model 16-katup. Paket Sportline ini tidak tersedia pada model 190 E 2.5-16 yang sudah mengimplementasikan berbagai perangkat sporti sebagai perlengkapan standarnya.
Era mesin bensin dengan karburator di Mercedes-Benz berakhir di tahun yang sama. Untuk seri W 201, hal tersebut berarti bahwa model 190 E 1.8 mulai hadir untuk menggantikan model 190 sebelumnya yang telah di produksi selama lebih dari tujuh tahun. Mesin yang baru berkapasitas 1797 cc dengan gelontoran tenaga sebesar 80 kW ini sejatinya berasal dari mesin 2.0 liter milik 190E dengan stroke yang dipangkas. Tak heran jika masih menggunakan sistem injeksi bahan bakar mechanically/electronically controlled Bosch KE-Jetronic.
Proses revisi untuk model 190 hadir terakhir kalinya di 1991.Seluruh versi dari model ini sudah dipersenjatai dengan piranti pengereman ABS (anti-lock Braking System), kecuali 190 D dan 190 E 1.8. Mercedes-Benz kembali menghadirkan tiga model khusus setahun kemudian, antara lain versi AVANTGARDE untuk 190 E 1.8, 190 E 2.3 dan 190 D 2.5 yang didesain dengan tampilan lebih muda, dinamis dan tersirat lewat pengadopsian laburan kelir mutiara. Total unit yang digelontorkan dari line produksi Mercedes-Benz untuk model ini mencapai angka 4.600 unit.
Produksi 190 di pabrik Sindelfingen berakhir pada Februari 1993 dan diikuti oleh pabrik Bremen enam bulan berikutnya. Keberhasilan Mercedes-Benz di segmen compact-car ditandai oleh hadirnya 1.879.629 unit 190 E di seluruh dunia. Sebuah keputusan tepat telah dilakukan oleh Mercedes-Benz untuk memperluas pasar sekaligus menjangkau segmen-segmen pasar yang lebih rendah. Long live the legend, 190 E…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar